Kau tahu, kasih sayang-Mu selalu membuatku salah tingkah.
Banyak hal yang belum selesai, kan? Antara aku dan Kau, tapi kau tetap mencukupi kebutuhanku, bahkan lebih dari itu.
Banyak yang belum selesai antara kita, tetapi anganku terlalu panjang. Memang Kau ciptakan fitrah kami seperti itu, ataukah ia bisikan-bisikan syaitan?
Aku belum berhasil melepaskan diri dari satu sumber murka-Mu, tapi aku malah ingin melakukan hal lain. Apakah ini bisa memperoleh ridha-Mu? Belum selesai aku mohon ampun kepadamu, sudah terlalu banyak angan ini itu lagi terlintas di kepalamu.
Orang yang berhutang semestinya menunda kesenangan.
Ya ampun, bukan aku yang menginginkannya, aku hanya disuruh. Tapi tetap saja, kan, aku yang melakukannya. Setan saja hanya tertawa-tawa saat manusia diseret di neraka, berkata “Aku hanya membisikkan kepadamu, kau yang memutuskan untuk melakukannya.”
Tapi, apakah bisa? Ya Allah, bisakah aku lepas dari dosa ini, dan bolehkah aku melanjutkan sekolahku?
Mudahkanlah jalan terbaik bagiku… Tolong, karena aku benar-benar tidak mengerti. Kau pasti lebih dari tahu, pujian manusia hanya sepanjang lidah, dan apa yang tampak belum tentu kenyataan yang terjadi.
Bagaimanapun kau tampakkan rupaku di dunia, aku hanya ingin selamat menuju rumah terakhirku.
Beri tahu aku, aku harus bagaimana?